Lama banget gak ngeblog. Kangen pengen nulis lagi.. Gara-gara sibuk pacaran sama skripsi. Aku selalu mikirin skripsi, tapi skripsi gak pernah mikirin aku. Jahat sekali skripsi itu ya? Hehehe :)
Ngomongin soal skripsi, gak akan ada habisnya. Dari awal, sampai akhir, mungkin sampe tangannya pegel buat ngetik, tuh cerita gak akan ada habisnya. Hehehe :)
Terkadang disaat gak ada lagi yang bisa bantuin kita, baik keluarga, teman, dosen, semua gak ada yang bisa bantuin, kita merasa sendiri, merasa tak semangat lagi. Alias galau :) Sebenernya, ALLAH selalu ada untuk kita. ALLAH selalu datang disaat kita meminta pertolongannya, bahkan ALLAH selalu datang tanpa kita pinta. Tapi apa kita selalu ingat pada-Nya? Kalo diinget lagi, bisa kuliah sampe semester akhir juga pasti karena campur tangan ALLAH :)
Balik ke galau lagi ya? kalo lagi galau, alangkah baiknya jika kita membaca Al-Qur'an. Karena setelah membaca Al-Qur'an, hati pasti merasa lebih tenang dan nyaman. Mmm... Jadi inget suatu cerita :)
Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di
sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap
pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an.
Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti
yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya
pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku
tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera
aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya
membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek
dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab
pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa
ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak
itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air
yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan
berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.
Kakek
itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk
mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi
keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan
terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa
sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti
keranjangnya.
Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin
seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih
keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi.
Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin
menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin,
air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali
mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha
berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang
itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak
ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”
Anak
itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya
nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah
keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang
bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca
Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama
sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan
berubah, luar dan dalam.
Nah intinya, dalam keadaan apapun, baik sedang senang, sedih, baik yang belum lancar baca Al-Qur'an atau yang sudah lancar, alangkah lebih baiknya jika kita rajin membaca Al-Qur'an. Karena manfaat membaca Al-Qur'an sangat banyak sekali. Seperti yang sering kita dengar " Bacalah Qur'an walau hanya satu ayat" :)