Selasa, 25 Juni 2013

Mengapa Kita Harus Membaca Al-Qur'an? (AntiGalau1)

Lama banget gak ngeblog. Kangen pengen nulis lagi.. Gara-gara sibuk pacaran sama skripsi. Aku selalu mikirin skripsi, tapi skripsi gak pernah mikirin aku. Jahat sekali skripsi itu ya? Hehehe :)

Ngomongin soal skripsi, gak akan ada habisnya. Dari awal, sampai akhir, mungkin sampe tangannya pegel buat ngetik, tuh cerita gak akan ada habisnya. Hehehe :)

Terkadang disaat gak ada lagi yang bisa bantuin kita, baik keluarga, teman, dosen, semua gak ada yang bisa bantuin, kita merasa sendiri, merasa tak semangat lagi. Alias galau :) Sebenernya, ALLAH selalu ada untuk kita. ALLAH selalu datang disaat kita meminta pertolongannya, bahkan ALLAH selalu datang tanpa kita pinta. Tapi apa kita selalu ingat pada-Nya? Kalo diinget lagi, bisa kuliah sampe semester akhir juga pasti karena campur tangan ALLAH  :)

Balik ke galau lagi ya? kalo lagi galau, alangkah baiknya jika kita membaca Al-Qur'an. Karena setelah membaca Al-Qur'an, hati pasti merasa lebih tenang dan nyaman. Mmm... Jadi inget suatu cerita :)


Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.

Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.

Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.

Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.

Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”

Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam.

Nah intinya, dalam keadaan apapun, baik sedang senang, sedih, baik yang belum lancar baca Al-Qur'an atau yang sudah lancar, alangkah lebih baiknya jika kita rajin membaca Al-Qur'an. Karena manfaat membaca Al-Qur'an sangat banyak sekali. Seperti yang sering kita dengar " Bacalah Qur'an walau hanya satu ayat"  :)